Menstruasi
Peristiwa menstruasi terjadi secara alami
pada perempuan usia produktif. Menstruasi terjadi sel telur yang telah matang
tidak dibuahi oleh sperma.
Daur menstruasi biasanya berlangsung selama
28 hari pada setiap bulan. Daur ini terdiri atas beberapa fase, yaitu sebagai
berikut:
Gambar : siklus menstruasi
a. Fase
Menstruasi (hari 1-5)
Pemeliharaan
dinding uterus bergantung pada adanya progesteron selanjutnya. Awalnya,
progesteron dihasilkan oleh korpus luteum dibawah ransangan LH. Namun, masa
hidup korpus luteum kira-kira 10 hari, dan jika tidak terjadi implantasi telur
dibuahi, korpus luteum menghilang. Kejadian ini bersamaan dengan penurunan
konsentrasi progesteron yang menginduksi dinding uterus untuk terlepas dan
menyebabkan terjadinya pendarahan.
b. Fase
Praovulasi (hari 6-13)
Oosit
yang sedang matur dikelilingi oleh sekelompok massa sel folikel yang sedang
tumbuh yang mengeliuarkan estrogen sebagai tanggapan atas perangsangan FSH.
Estrogen membantu persiapan dinding uterus untuk pembuahan. Secara normal, FSH
dan LH ditekan oleh kadar estrogen dan progesteron yang tinggi. Namun, selama
menstruasi, kedua hormon tersebut mendadak terhenti, mengalihkan inhibisi umpan
balik negatif dan menyebabkan peningkatan FSH dan LH diawal fase
folikular. Ketika sel folikel mulai menghasilkan estrogen, umpan balik negatif
kembali bekerja dan menyebabkan penurunan kadar FSH dan LH menjelang akhir fase
folikular.
c. Fase
Ovulasi (hari 14)
Peningkatan
sedikit estrogen secara tiba-tiba menjelang akhir fase folikular menyebabkan
lonjakan pengeluaran FSH dan LH. Konsentrasi estrogen yang tinggi berfungsi
untuk menghambat umpan balik negatif atau menginduksi umpan balik positif
terhadap FSH dan LH. Tanpa diketahui mekanismenya, lonjakan FSH/Lh ini
menyebabkan pengeluaran oosit dari folikel yang merupakan bagian dari proses
ovulasi.
d. Fase
pascaovulasi (hari 15-28)
Setelah
oosit dilepaskan dari folikel yang berkembang, sisa folikel diubah menjadi
korpus luteum di bawah penaruh LH. Korpus luteum kemudian memulai produksi
progesteron dan estrogen, juga dengan bantuan LH.
Progesteron
meneruskan persiapan uterus untuk pembuahan. Hormon ini mendorong perkembangan
kelenjer susu dan sehubungan dengan estrogen, menghambat ovulasi tambahan
dengan melakukan umpan balik negatif terhadap FSH dan LH.
Puncak kedua estrogen dihasilkan dari produksi
estrogen, baik oleh korpus luteum maupun dinding uterus yang matur. Dibawah
pengaruh estrogen dan progesteron, dinding uterus terus berproliferasi untuk
mengembangkan pembuluh darah dan kelenjar yang baru. Jika tidak terjadi
pembuahan, korpus
luteum mengalami regrasi, dan siklus berulang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar